Menutup aurat adalah kewajiban seluruh muslimah. Oleh karena itu, di lemari pakaian seorang muslimah bisa dipastikan ada tumpukan pakaian penutup aurat termasuk hijab atau jilbab. Pakaian ini tentunya harus dirawat ya... Agar warna tidak cepat pudar, serat kain tetap halus dan bahan tidak mudah rusak.
Bagaimana cara merawat pakaian muslimah? Khususnya untuk hijab, kali ini Hijab Syar'i 2017 berbagi tips untuk merawat koleksi hijab di lemari agar awet dan tetap nyaman digunakan seperti baru.
Pada dasarnya perawatan hijab untuk semua jenis bahan sama saja. Berikut tipsnya.
1. Gunakan hijab maksimal untuk 1 x 24 jam untuk penggunaan wajar, tidak basah, kotor, atau berkeringat. Jika setelah dipakai setengah hari hijab akan digunakan lagi keesokan harinya, maka gantunglah hijab di tempat teduh (diangin-anginkan) bukan dijemur. Jangan melipat hijab yang sudah dipakai, jangan pula menumpuknya dengan pakaian lain.
2. Jangan menyemprotkan wewangian parfum pada hijab karena dapat menimbulkan noda residu parfum.
3. Cuci hijab segera setelah digunakan, rendam 15-30 menit, jangan direndam semalaman atau berhari-hari, dan pisahkan rendaman yang berwarna putih dengan warna lainnya. Sebaiknya hijab dicuci tanpa mesin agar serat kain tidak mudah rusak. Gunakan detergen dan pewangi secukupnya. Kucek seperlunya, tidak perlu disikat atau dikucek kuat-kuat.
4. Jika hijab terkena noda membandel, kucek di bagian noda lebih lama, atau bisa dengan meneteskan air jeruk nipis pada noda lalu dikucek berulang-ulang.
5. Gunakan pemutih hanya untuk menghilangkan noda pada hijab berwarna putih. Jangan menggunakan pemutih terlalu banyak atau berulang-ulang, karena penggunaan pemutih berlebihan akan merusak kekuatan dan warna serat kain.
4. Jika hijab terkena noda membandel, kucek di bagian noda lebih lama, atau bisa dengan meneteskan air jeruk nipis pada noda lalu dikucek berulang-ulang.
5. Gunakan pemutih hanya untuk menghilangkan noda pada hijab berwarna putih. Jangan menggunakan pemutih terlalu banyak atau berulang-ulang, karena penggunaan pemutih berlebihan akan merusak kekuatan dan warna serat kain.
6. Setelah dicuci dan dibilas, peras hijab dengan tangan. Untuk bahan tertentu seperti sutra atau satin, sebaiknya jangan diperas agar tidak terlalu kusut.
7. Jemur hijab yang sudah dicuci di bawah panas matahari. Jika hijab satu sisi, jemur bagian dalamnya yang menghadap ke matahari. Jangan meninggalkan jemuran hijab seharian, untuk menghindari warna pudar karena panas matahari. Segera angkat jika hijab yang dijemur sudah kering.
8. Seterika hijab dengan suhu sedang, tidak terlalu panas. Usahakan untuk langsung menyetrika (melipat rapi) setelah hijab diangkat dari jemuran. Tidak menumpuk-numpuk hijab bersih yang belum diseterika, terlebih berhari-hari, meskipun dengan pakaian bersih lainnya.
9. Simpan hijab di tempat/lemari yang kering untuk siap digunakan kembali. Seterika seperlunya jika hijab bersih di lemari ada lipatan yang mengganggu kerapian saat akan digunakan.
Makasih mba tips nya
BalasHapusAku baru tau kalau merendamnya hanya sampai 30 menit aja, dan jangan menjemurnya kelamaan..wah, info yg sangat bermanfaat. Makasih sudah berbagi..
BalasHapusbetul itu, kalau dicuci pakai mesin jadi mudah rusak. Lagian kan hanya kotor keringat, kucek dengan tangan juga cepet kan?
BalasHapusTips nya okay, nambah info bgt cara mencuci itu bagian dr merawat jilbab
BalasHapusInformasi yg menarik dengan meneteskan jeruk purut ke nodanya dan dikucek .
BalasHapustipsnya sangat bermanfaat, terima kasih
BalasHapus